Bahasa Hati adalah kata-kata yang terlintas dalam perasaan yang kemudian dituangkan dalam bentuk lisan, tulisan ataupun perbuatan kita, sebagai pengejawantahan dari apa yang tersirat dari dasar hati kita, sehingga jangan heran kalau kemudian ditemukan berbagai “kata hati” yang agak aneh dan asing terdengar ditelinga dan terbaca oleh mata, karena bahasa hati adalah “Bahasa Rasa” yang hanya akan terbaca dengan hati dan perasaan saja.
Cinta adalah bahasa hati, yang tak akan bisa sepenuhya diungkapkan dengan seribu kata cinta, misalnya.
Sayang adalah bahasa hati, yang tak mungkin kiaskan dengan alunan lagu dan muzik semerdu apapun iramanya.
Kasih adalah bahasa hati, yang hanya bisa dirasakan oleh orang yang merasakannya
Khusyu adalah bahasa hati, tidak boleh dibuktikan hanya dengan mengatakan “tadi saya khusyu dalam solat”, bukan, bukan itu.
Ikhlas adalah bahasa hati, kata “saya ikhlas”, tak sepenuhnya mewakili bahasa hati tentang keikhlasan itu sendiri.
Taat adalah bahasa hati, mungkin terlihat lewat gerak jasmani, tapi mungkin juga bertolak belakang dengan kata hati kita, hanya Allah dan kita yang tahu.
Keinginan untuk bertaubat, keinginan untuk mengabdi semata kepada Allah, keinginan untuk taat, keinginan untuk berbagi dengan sesama, adalah bahasa hati yang benar, yang dikomandoi dan dituntun oleh fitrah Rabbaniyah kita, dan inilah bahasa hati yang harus kita ikuti.
Allah tidak pernah bosan menerima permohonan kita, tapi kadang kita yang sombong dengan merasa jenuh untuk memohon padanya.
Pintu MagfirahNya tidak pernah tertutup untuk kita selama nafas kita masih berhembus, tapi kadang kita yang tidak mahu memasukinya.
Rahmatnya terbentang luas, sejauh pandangan mata kita, bahkan lebih luas lagi, tapi kadang kita silau oleh keangkuhan kita, sehingga tidak lagi terlihat besar dan banyaknya Rahmat yang terlimpah untuk kita.
Hati yang bersih, hati yang hidup, hati yang selalu berzikir sajalah yang akan mampu menangkap sinyal-sinyal ilahiyah yang sentiasa terpancar penuh anugerah dan pesona.
Orang yang pandai memakai Bahasa Hati sahajalah yang mampu berdialog dengan dirinya, yang mampu menjadikan hatinya sebagai teman untuk bercengkrama, yang mampu memberdayakan hatinya sebagai sarana untuk menangkap pesan-pesan yang tersaji lewat berbagai peristiwa dan keadaan.
Motivator
RAS Training & Consultancy